1 Dari 6 Aplikasi Android Adalah Malware

Selamat malam pengunjung. Kali ini saya akan membahas Aplikasi android yang diklaim sebagai Malware ( Virus Menurut Ane), untuk postingan perdana saya. Semoga membantu.

Satu dari setiap enam aplikasi Android adalah malware. Ini merupakan hasil sebuah studi oleh perusahaan keamanan Symantec Technology,  yang menemukan bahwa 36% dari semua aplikasi Android yang ada di Google Play Store tergolong "Graywares". Sebenarnya tidak berbahaya dari sisi disain, tetapi dapat melakukan hal-hal yang bisa mengganggu dan berbahaya, mengingat bisa menjadi metode pelacakan lalu lintas komunikasi pengguna smartphone tersebut.

Dilansir dari India Times, (23/04), hal itu dipaparkan oleh Symantec Technology sebagai hasil studi, yang merupakan notifikasi peringatan bagi sejumlah besar startup yang muncul di India. Tim peneliti di Symantec mengatakan bahwa penyerangan Cyber akan lebih fokus pada perusahaan bisnis kecil seperti startup. Dikatakan bahwa 60% dari semua serangan malware yang ditargetkan melanda mereka pada tahun 2014.

"Para penyerang tahu betul bahwa sebagian besar kekayaan intelektual yang dihasilkan dari startup. Dengan ratusan startup bermunculan setiap hari di India, jumlah serangan cenderung meningkat dan seharusnya setiap perusahaan startup memberikan fokus yang lebih besar pada sisi keamanan," ujar Tarun Kaura, Direktur Penjualan di Symantec untuk India & SAARC.

Symantec mengatakan penelitian mereka dilakukan pada 6,3 juta aplikasi Android. "Kami menemukan bahwa sekitar 17% dari semua aplikasi Android itu benar-benar adalah malware. Juga, 2,3 juta aplikasi yang tersedia saat ini diindikasikan melacak trafik pengguna. Ini jelas mengungkap bahwa dari 6 aplikasi Android yang ada, 1 di antaranya adalah malware," kata Kaura.

Studi ini juga menemukan bahwa hampir satu juta malware diciptakan setiap hari di seluruh dunia. Sekitar 317 juta malware diciptakan pada tahun 2014. Ini meningkat  26% dari tahun 2013. Startup di Bengaluru, Mumbai, Delhi, Hyderabad dan Kochi adalah kota yang datang sebagian besar di bawah serangan cyber tahun lalu. Di antara berbagai sektor bisnis di India, yang berhubungan dengan infrastruktur penting seperti perbankan, telekomunikasi, transportasi dan energi menjadi sasaran yang paling rentan serangan. India adalah di antara 10 negara yang paling mudah terinfeksi di dunia.

Symantec mengatakan bahwa penelitian ini didasarkan pada data empiris yang dikumpulkan oleh jaringan intelijen global. Dikatakan penelitian mereka dimulai dengan pelacakan 8,4 miliar email setiap bulan dan 1,8 miliar situs setiap hari di 157 negara menggunakan 57.600.000 sensor serangan malware.

sumber : (tabloidpulsa.co.id)

Tweet