Katanya 'Stock' 60 Narapidana Mati, Jaksa Agung Dikritik hidup -
* - katanya 'Stock' 60 Narapidana Mati, Jaksa Agung Langsung Dikritik Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan bahwa jika setelah melakukan hukuman enam kematian, Jaksa Agung masih Punya 'Stock '60 hukuman mati harus dieksekusi di masa depan setelah semua proses hukum, mereka selesai.
Namun, terkait mengatakan bahwa "saham" 60 narapidana tewas, langsung Jaksa Agung Dikritik Prasetyo menggunakan kata "saham" dalam penjelasan dalam acara silatuhrahmi dengan beberapa Editor Media bertempat bangunan Menkopolhukam Nakula, Jakarta, Selasa (20/01/2015) siang.
"Kami masih memiliki" saham "dari 60 orang yang akan segera dieksekusi," kata Prasetyo.
Memungkinkan pemilihan dengan kata "saham" segera mengkritik keras editor Kompas, Budiman Tanuredjo. Menurut Budiman, apakah kebijakan pemerintah Jokowi-JK sebenarnya menjadi target audiens. Anda lihat, pemilihan kata-kata asisten presiden Jokowi tampaknya tidak manusiawi dan tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
"Tentu saja tidak cocok besar dengan kata" saham "digunakan untuk menggambarkan sosok manusia. Saya pikir bahasa cukup pantas untuk diucapkan," kata Budiman.
mendengar kritik Budiman, Prasetyo menanggapi hanya tersenyum tanpa komentar. pertahanan diucapkan oleh Tedjo Edhy Purdjianto, sebagai menteri keamanan koordinasi kebijakan, hukum dan hak untuk duduk di samping Prasetyo.
"Loh, ini konteksnya tidak terikat wawancara, itu adalah bahasa Jaksa Agung, bahasa pendinginan yah," kata Tedjo, yang segera tertawa terbahak-bahak.
membangunSampai akhir acara silatuhrahmi dengan bagian dari editor media massa bertempat Nakula Menkopolhukam, Jakarta, terkait katanya 'Stock' 60 Narapidana Mati, jaksa General langsung Dikritik Jaksa Agung tidak ditentukan.
0 Response to "Katanya 'Stock' 60 Narapidana Mati, Jaksa Agung Dikritik hidup"
Post a Comment