Berita Terkini Hari Ini: Tidak setahun, Komisi memiliki 9 ...

Berita Terbaru Hari Ini: Tidak setahun, Komisi memiliki 9 ... -

Iklan

Indoberita.com - Berita terbaru hari ini. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Volume IV itu berhasil dilakukan 9 kali Tangkap Operasi Tangan (OTT)

kinerja Komisi yang dipimpin oleh Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Laode Muhammad Syarif, Alexander Marwata dan Thony Saut Situmorang cukup bagus. Karena anti body Rasuah telah berhasil OTT 9 kali dalam jangka waktu 1 tahun belum.

Iklan

Hal ini membuktikan bahwa Komisi baru diangkat Desember 2015, terpasang baik untuk menghancurkan korupsi di Indonesia dari pejabat, swasta, hakim, jaksa, anggota bupati 21 papan. Terakhir kali Komisi membuat anggota OTT Komisi III dari Partai Demokrat, I Putu Sudiartana

Daftar berikut dari Komisi OTT dan laporan kami ke JPNN:.

• Kasus Korupsi Damayanti Wisnu Putranti

anggota Komisi V DPR Damayanti Wisnu Putranti ditangkap Rabu, 31 Januari, 2016, di Jakarta karena diduga menerima suap kepada Direktur Presiden PT Tunggal Windu Utama Abdul Khoir. DWP telah menerima suap sebesar Rp 8,1 miliar masing-masing menerima tiga kali 328 000 SGD, Rp 1 miliar USD dan 404.000 SGD. Praktek korupsi untuk Yanti perjuangan untuk anggaran Kemenpupera untuk proyek jalan di Maluku.

• Kasus Korupsi Mahkamah Agung Petugas

KPK mengambil Chief, arah dan prosedur Divisi Sipil Umum Pengadilan Mahkamah Agung Andri Tristianto Kasasi Sipil Departemen Panata Sutrisna, Jumat 13 Februari 2016. Andri telah menerima jutaan uang suap Rp 400 bisnis Ichsan Suaidi oleh pengacaranya Awang Biru Embat. Korupsi dimaksudkan untuk menunda putusan kasasi kasus korupsi Andri terhadap pembangunan pelabuhan di Nusa Tenggara Barat. Selain itu, Andrew juga bertanggung jawab untuk menerima gratifikasi Rp 500 juta.

• kasus korupsi Pengadilan Tinggi DKI

CFO PT Brantas Abipraya Sudi Wantoko dan Keuangan PT BA Dandung Pamularno dan Marudut Pakpahan menengah ditangkap oleh KPK Kamis, 31 Maret, 2016 lalu. Ketiga punya menyuap Mahkamah Kepala Sudung Situmorang Jakarta Tinggi dan Pengadilan Tinggi Jakarta Aspidsus Sitepu Tomo Rp 2,5 miliar untuk menghentikan penyidikan kasus penyalahgunaan dugaan BA korupsi keuangan dilakukan Sudi.

• kasus korupsi rehabilitasi proyek Teluk Jakarta

Presiden Komisi D Dewan Gerindra M Sanusi Partai Kota Jakarta ditangkap oleh KPK karena diduga menerima suap Direktur Utama PT Agung Podomoro Ariesman Widjaja buahnya, Trinanda Prihantoro Kamis, 31 Maret, 2016 Jakarta. Suap, Sanusi untuk mempercepat pembahasan dan persetujuan rencana peraturan yang diusulkan (draft) dari zona strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP).

• Bupati korupsi Subang

Bupati Subang, Jawa Barat, Ojang Sohandi KPK ditangkap karena dugaan jaksa Kejaksaan korupsi Jabar Devianti Rochaeni dan Fahri Nurmalo terkait dengan penanganan dana BPJS korupsi Kabupaten Subang, 2014.

• berkomitmen kabupaten korupsi Pengadilan Jakarta Pusat

Komisi OTT untuk kembali ke Panitera Pengadilan distrik Jakarta pusat Edy Nasution. Edy diduga menerima suap dari PT Artha Pratama Anugerah Doddy Arianto Supeno $ 150.000.000 digunakan untuk menunda eksekusi pelaksanaan proses aanmaning atau peringatan Metropolitan PT Tirta Premier dan menerima pendaftaran peninjauan kembali PT Across Asia Limited.

• Hakim Suap Bengkulu korupsi

Komisi merebut kembali Presiden Kepahiang Pengadilan Bengkulu Janner Purba dan Keadilan Korupsi Bengkulu Toton karena diduga menerima suap mantan Direktur Jenderal dan Umum Daerah Keuangan Rumah Sakit M Yunus Bengkulu Edi Santoni dan mantan rumah sakit Chief Financial Officer M Yunus, Safri Safei Rp 650 juta.

• kaus korupsi vonis Saiful Jamil

OTT berikutnya untuk kasus dugaan pelecehan yang telah menyeret nama Saiful Jamil. KPK menangkap petugas dari Pengadilan Jakarta Utara Kabupaten Rohadi, pengacara Saipul, Berta Natalia dan Kasman Sangaji dan Samsul Hidayatullah, saudara Saiful Jamil. Suap diduga pihak Saiful Jamil ingin keputusan ringan untuk pertanyaan yang menjebaknya.

• suap Anggota Komisi III I Putu Sudiartana

OTT bertahan penangkapan anggota Komisi III Sudiartana I Putu Selasa (28/6) diduga untuk menerima suap terkait dengan rencana pembangunan 12 ruas jalan di senilai Sumatera barat Rp 300 miliar dana yang diduga dipukuli Putu dalam APBN 2016.

Iklan

Tweet