Pergi, Kritik Netizens Untuk SBY Berubah menjadi #ShamedByYouAgainSBY

Pergi, Kritik Netizens Untuk SBY Berubah menjadi #ShamedByYouAgainSBY -

Iklan

Indoberita.com - Pengguna jaringan sosial, tidak akan tinggal diam dalam proses politik, terutama di Indonesia. Mereka mengikuti perjalanannya dengan cara mereka sendiri. Seperti dalam kasus menjadi panas di Indonesia pada Bill pemilihan tidak langsung menuai banyak protes dan kritik dari masyarakat Indonesia. Dengan penerapan rancangan undang-undang pemilihan langsung, rakyat Indonesia merasa kekurangan dengan politisi negeri ini.

Sebagaimana telah kita lihat, bahwa RUU secara tidak langsung telah Pilkada diadopsi oleh Parlemen pada rapat pleno yang telah menjalankan banyak karena ketidaksetujuan mereka dari pihak di parlemen. Apalagi dengan sikap Demokrat yang memilih untuk berjalan di dalam sesi pleno. Namun, undang-undang pemilihan tidak langsung yang diusulkan masih disetujui oleh suara.

Iklan

Menanggapi sikap Partai Demokrat, masyarakat Indonesia tentang sikap Partai Demokrat yang keluar dari sidang adalah perintah SBY. Karena ini Label #ShameOnYouSBY baru dunia telah menjadi trending topic. Bagaimana ia digunakan oleh pengguna internet untuk mengekspresikan protes mereka terhadap keputusan tentang pemilihan langsung tagihan. Label #ShameOnYouSBY telah kehilangan beberapa waktu, tapi sekarang Label muncul kembali dengan beberapa perubahan #ShamedByYouAgainSBY. Presiden prihatin protes neizens dengan Label menggunakannya

Pengamat komunikasi politik Ari Junaidi mengatakan, "orang Estella di twitter tidak bisa dibungkam kecuali pemerintah ditutup akses publik terhadap total media sosial seperti Korea Utara, Cina. dan Mesir misalnya.
tapi taruhannya besar bagi kehidupan demokrasi di hari ini tidak bisa lagi diterapkan di rezim tirani baik. "

" yang bisa saya lakukan adalah untuk "memanipulasi" lainnya-tAGAR tAGAR tidak penting untuk menutup #ShameOnYouSBY. Dia netizen memberikan berikut membuat hashtag lain malu pada Anda Amien Rais atau TAGAR ingat di mana Anda, Bapak Presiden, "pungkasnya.

Iklan

Tweet