Sebuah Kebenara tentang ahok di ungkapkan RICO Sinaga FKDM DKI


Sebuah Kebenara tentang ahok di ungkapkan RICO Sinaga FKDM DKI

 
RICO Sinaga FKDM DKI: Saya sebagai Orang Indonesia,
Orang Kristen, Orang Batak sependapat dengan
pandangan ini ( Rico)
*Pesan untuk Pendukung dan Simpatisan Ahok.*
*Baru saja saya membaca status pendukung Ahok di
Facebook. Keduanya masih teriak-teriak soal intoleransi
dan radikalisme di Indonesia pasca kekalahan Ahok di
Pilkada DKI Jakarta dan vonis dua tahun dalam kasus
penistaan agama.*
*Simpatisan dan pendukung Ahok membuat tagline
"Duka Indonesia" dan "Matinya Hukum di Indonesia".*
*Awalnya saya hanya senyum sendiri. Maklumin aja.
Siapa yang berduka, siapa yang mati?*
*Tapi lama-lama jadi geram juga. Orang-orang ini sok
jadi pahlawan.* *Mendramatisir keadaan. Menciptakan
opini Ahok dizolimi.*
*Mereka menulis, "Ahok kalah karena dirampas
kebebasan dan kemerdekaan dengan racun SARA dan
intimidasi brutal."*
*Mereka menyebut yang memilih Anies-Sandi adalah
orang-orang bodoh. Muncul kata-kata Muslim Sontoloyo,
orang Islam Bodoh, kaum bumi datar, kaum sumbu
pendek, kelompok Iblis, agama teror dan sebagainya.*
*Wah, wah, kelewatan.*
*Tampaknya, tidak satupun dari mereka mempersiapkan
diri jika Ahok kalah apalagi dipenjara.*
*Menurut mereka, seandainya sang pujaan tidak
dicurangi dengan intimidasi brutal dan racun SARA,
tentu Ahok akan memenangi Pilkada dan kembali
memimpin DKI sebagai gubernur.*
*Dengan seabrek dukungan, kekalahan yang dialami
benar-benar bikin nyesek. Bagaimana mungkin, calon
petahana yang didukung oleh begitu banyak sumber
daya; media, deretan lembaga survei, dana yang tak
terbatas, kekuasaan dan birokrasi, dan partai politik kok
kalah juga?!*
*Bahkan si Poltak Raja Minyak dengan pongah berani
bertaruh untuk kemenangan Ahok. "Potong kuping saya
kalau Ahok tidak menang."*
*Sangat disayangkan, sebagian pendukung dan
simpatisan Ahok ini banyak kena penyakit lupa ingatan.
Mereka lupa hidup di mana. Mereka mengagung-agung
kan kehidupan gaya barat, kemajuan ala Amerika, cara
berpikir bebas ala si bule. Kalimat yang sering
dilontarkan, "Kalian tidak akan maju-maju kalau begini."*
*Pendukungnya sudah terlanjur menepuk dada dan
menobatkan Ahok sebagai simbol minoritas yang
berkuasa di ibukota negara ini.*
*Sampai di sini kembali Ahoker sudah dilanda amnesia
berat. Warga Jakarta tidak pernah memilih Ahok untuk
jadi pemimpin.*
*Warga Jakarta sudah muak dengan kata-kata,"Tai lu,
bangsat lu, goblok lu, nenek lu, pikun lu."*
*Ahok dan semua pendukungnya tidak siap begitu
kekuasaan itu direnggut. Ada yang menangis di dalam
kamar, stres, berteriak-teriak sendiri. Beberapa hari
terakhir guling-gulingan di jalan, nyanyi lagu "Gugur
Bunga". Galau tingkat dewa.*
*Saya haqul yakin, sebagian besar pendukung Ahok atau
disebut Ahokers ini tidak mengenal sosok Ahok secara
mendalam.*
*Sosok Ahok hanya banyak diketahui dari media.*
*Kalau saya cermati, pendukung Ahok ada tiga
kelompok. Kelompok pertama adalah orang-orang yang
sedang menjalankan agenda khusus dengan memakai
Ahok sebagai model. Kelompok kedua, orang-orang yang
simpati dan terkesan kepada Ahok karena kesamaan
status. Dan kelompok ketiga, orang yang sekedar ikut-
ikutan.*
*Muncul pertanyaan, siapa sih Ahok?*
*Terus terang, saya tahu dengan nama Ahok ini juga
dari media. Bagi saya, Ahok hanya seorang pria
bermulut kasar yang tidak sesuai dengan adab dan
budaya di Tanah Air ini sejak zaman nenek moyang.*
*Dia ngak sadar jabatan gubernur bukanlah seperti
direktur di perusahaan. Menggusur tidak bisa semena-
mena.*
*Ahok pantas dijuluki raja gusur sepanjang sejarah
Jakarta bahkan di Indonesia. Dari yang saya kutip (CNN
Indonesia Jumat, 29 April 2016 dan detik.com Jumat, 14
Apr 2017), sejak tahun 2013 hingga 2016 jumlah korban
penggusuran Ahok mencapai 62.000 orang lebih. Wow,
angka itu sama dengan jumlah orang satu kabupaten.*
*Tidak sedikit anak-anak jadi pengemis, putus sekolah,
pengangguran massal. Bekerja apapun untuk
menyambung hidup.*
*LBH Jakarta merilis kasus penggusuran terhadap
hunian keluarga dan unit usaha di Jakarta mengalami
peningkatan sejak era Ahok. Pada 2015 sebanyak 113
kasus dan pada 2016 menjadi 193 kasus. Sebanyak 84
persen penggusuran dilakukan secara sepihak.*
*"Sejarah penggusuran yang paling rutin dan tanpa
pendekatan kemanusiaan, justru terjadi sekarang.
Periode Ahok penggusuran paling brutal dalam sejarah,”
kata sejarawan Betawi, JJ Rizal.*
*Faktanya, banyak mereka sudah tinggal selama belasan
dan puluhan tahun. Bahkan tidak sedikit yang sudah
tinggal di kawasan yang digusur secara turun-temurun,
jauh sebelum republik ini lahir. Undang-Undang Hukum
Perdata yang mengatur soal hak untuk memiliki lahan
diabaikan.*
*Jika kemudian pendukungnya berteriak menolak
ketidakadilan dan kezoliman, kemana suaranya saat
warga jadi gelandangan dengan dalih kemajuan dan
modernitas. Ada standar ganda.*
*Bagi saya, Ahok hanya seorang yang tidak memiliki
komitmen menjalankan amanah konstituennya saat
menjadi Bupati Belitung Timur karena dirasuki ambisi
jadi Gubernur Bangka Belitung. Meski akhirnya
dikalahkan Eko Maulana Ali.*
*Tidak ada hasil kerja yang luar biasa di Kabupaten
Belitung Timur yang ditinggalkannya hanya 1,5 tahun
sebagai bupati.*
*Sejak kalah jadi di Pilgub Babel, Ahok membuat
pencitraan diri sebagai orang yang dizalimi. Ia
menerbitkan buku berjudul "Merubah Indonesia" dengan
menuding lawan politiknya pada saat Pilgub Bangka
Belitung menggunakan "Surat Al Maidah ayat 51" untuk
menjegal dirinya. Penafsiran pribadinya terhadap kitab
suci milik agama lslam sudah terjadi jauh sebelum
ucapannya di Kepulauan Seribu.*
*Bagi saya, Ahok hanya orang yang mendapat
"kesempatan langka" saat dua kekuatan besar partai
politik yang sedang mesra yaitu PDIP dan Gerindra
memajukan Jokowi sebagai calon Gubernur DKI Jakarta
tahun 2012. Dua pentolan di parpol itulah yang membuat
nama Jokowi dan Ahok dikenal masyarakat.*
*Ahok cuma seorang gubernur yang selalu mengisi
headline dari media-media besar. Ahok bukan orang
yang membangun Jakarta seperti saat ini.*
*Belakangan, Ahok jadi "kendaraan" bagi sebagian
kelompok untuk menyudutkan Islam. Ahok figur yang
tepat untuk jadi model. Ia beragama Kristen dan etnis
Tionghoa.*
*Tuduhan makin sistematis dengan munculnya video
kampanye Ahok yang mendiskreditkan umat Islam. Di
video itu seolah-olah Islam pribumi itu radikal,
berbahaya. Seolah-olah etnis Tionghoa adalah
pahlawan. Ahok dan timnya sudah berpikir dan bertindak
tidak adil terhadap umat Islam.*
*Apakah Ahok dan pendukung sadar, video kampanye itu
menyakitkan hati. Menyesakkan dada.*
*Kemudian muncul teriakan intoleransi, radikalisme dan
lain sebagainya. Tuduhan ini makin menggila. Bahkan,
orang yang berteriak "Allahu Akbar" saja dicap sebagai
kelompok radikal, diejek dengan sebutan kaum sumbu
pendek.*
*Mereka tidak tahu, teriakan Allahu Akbar-lah yang
membuat Indonesia lepas dari penjajahan Belanda.
Mereka lupa, sebagian besar perlawanan terhadap
penjajahan Belanda dimulai dari surau, masjid dan
pesantren.*
*Kemerdekan tidak diraih dengan kata-kata,"Tai lu,
bangsat lu, goblok lu, nenek lu, dasar pikun."*
*Lantas umat Islam yang menolak pemimpin non-Muslim
disebut intoleran?*
*Umat Islam punya alasan untuk menolak pemimpin
non-Muslim. Jangan sinis jika umat Islam mulai
menerapkan ajarannya secara orisinil dan mendalam.
Islam menolak kebebasan gaya barat yang kalian puja-
puja.*
*Aneh memang, padahal ini hanya persoalan Ahok.
isunya kemana-mana. Bagi saya, kehidupan beragama di
Indonesia secara umum sangat toleran. Ini by design.*
*Saya melihat ini ego dan kecemasan dari isu kudeta
terhadap pemerintahan Jokowi. Ada ketakutan jika
Indonesia dipimpin kelompok Islam. Ada ketakutan di
Indonesia diterapkan hukum Syariah. Ada ketakutan
dimana kelompok minoritas akan tertindas jika rezim
berganti.*
*Ini hanya ego yang meracuni otak sendiri. Isu kudeta
tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya tapi
dikoar-koarkan kemana-mana. Tapi, kemana para pemuja
Ahok saat sekelompok orang di Papua mendeklarasikan
Negara Federal Papua Barat dan sudah dua kali
mengirim surat "ancaman" ke Istana.* *Apa tidak
dianggap pemecah Bhinneka?* *Standar ganda lagi*
*(kebanyakan standar ganda, jadi mirip-mirip si Paman
Sam ya)*
*Para peneriak intoleran ini lupa di Myanmar umat Islam
harus lari atau dibantai. Mereka takut mengakui
agamanya.*
*Tidak ada negara dengan mayoritas penduduk Islam,
tapi hari liburnya justru Minggu seperti di Indonesia.
Tidak ada orang Islam yang protes dan minta hari libur
diganti jadi Jumat.*
*Lihatlah tempat ibadah yang paling banyak dibangun
dalam rentang waktu 20 tahun ( Kompas.com 29 Maret
2013). Satu dua terkendala hanya persoalan izin.*
*Kehidupan di sini sangat toleran. Bagaimana di Prancis,
wanita muslimah ditelanjangi di tengah keramaian
karena memakai burqa di pantai.*
*Orang Islam dideportasi karena memakai nama
Muhammad. Masjid-masjid di Amerika dilempari kotoran
babi dan dibakar.*
*Ketika masyarakat Islam marah karena Barat
“menghina” Rasulullah SAW dengan gambar dan kartun-
kartun, mereka menolak disebut intoleran. Katanya itu
kebebasan berpendapat (freedom of speech).*
*Ketika larangan cadar, burqa dilaksanakan di hampir
seluruh Eropa, mereka beralasan, cadar telah melanggar
ketentuan sekularisme. Tapi, di saat Islam tegas
melarang minuman keras, penyakit-penyakit sosial
seperti lesbian, homoseksual dan sejenisnya, mereka
menyebut Islam intoleran karena melarang Hak Asasi
Manusia (HAM) dan melarang hak orang berekspresi
(freedom of expression).*
*Ketika Islam melawan dan mempertahankan hak-haknya
di Palestina, Afghanistan dan Iraq, secara serentak barat
menyebut para pejuang yang negaranya diobrak-obrik
dan dijajah sebagai "teroris".*
*Saat ini, istilah intoleran lebih bermakna untuk
kepentingan tertentu. Sebab sering kali kata itu hanya
diarahkan untuk menilai umat Islam saja.*
*Mari saling menghargai keyakinan yang berbeda-beda.
Itu baru toleransi namanya. Mari tidak memasuki tembok
batas-batas di agama orang lain. Jangan hina dan
menafsirkan sendiri kitab suci orang lain. Jangan hina
ulama dan para pemukanya.*
*Untuk pendukung Ahok, tak usah over acting.
Berhentilah menganggap bahwa kalian paling mengerti
Pancasila. Berhentilah merasa kalianlah yang paling
toleran, pluralis, dan mengerti demokrasi. Kami tahu
sebagian dari yang berteriak itu hingga kini masih
banyak yang hidup di balik teralis tinggi. Hidup
eksklusif. Bahkan, ada yang hingga kini tidak bisa
berbahasa Indonesia.*
*Berhentilah merasa paling modern, paling maju, paling
hebat, paling Indonesia, dan paling lainnya. Sebagian
kalian datang dari kampung-kampung di balik-balik
gunung yang menjunjung tinggi adab dan etika.*
*Juga kepada kelompok pendukung Anies-Sandi.
Janganlah berlebihan menyikapi kemenangan. Tak usah
merasa benar sendiri, tak usah merasa surga sudah
dikavling sendiri.*
*Indonesia bukan milik satu agama. Indonesia terdiri dari
berbagai suku, etnis, agama, bahasa, golongan, dan
sebagainya.*
*Kita sedang terperosok di politik adu domba yang
membuat Indonesia dijajah selama 350 tahun. Ini bukan
soal agama. Ini cuma soal aktor politik yang kalah dan
menghina agama orang lain bernama Ahok.*
*Tapi, jika sikap berlebihan ini diteruskan, perpecahan
akan terjadi.*
*Indrawan*
*Orang Indonesia*

0 Response to "Sebuah Kebenara tentang ahok di ungkapkan RICO Sinaga FKDM DKI"

Post a Comment